History

LATAR BELAKANG 
Dalam perjalanan kehidupan berekonomi umat manusia hingga abad ke-21, menghasilkan beberapa fenomena global yang dimotori oleh golongan sosialis dan kapitalis. Namun, golongan terebut belum bisa memberikan jawaban permasalahan-permasalahan ekonomi di berbagai belahan dunia. Dengan tekat terwujudnya pondasi ekonomi yang berkeadilan serta demi mewujudkan tatanan kehidupan yang sejahtera, Mahasiswa-Mahasiswa Muslim terpanggil untuk mengatasi pelbagai permasalahan yang mendera. 
Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia dalam satu dasawarsa kebelakang, yang ditandai dengan berdirinya Bank bernilai-nilai Islam, memberikan stimulus kepada Mahasiswa-Mahasiswa untuk lebih giat mengkaji ekonomi Islam secara lebih mendalam dari sisi ilmiah. Diskusi-Diskusi tersebut mendorong terbentuknya Kelompok-Kelompok Diskusi atau Kajian yang lebih konsentrasi untuk membahas ekonomi Islam. Perkembangan selanjutnya, lahirlah Kelompok-Kelompok Kajian yang menyadarkan akan pentingnya suatu wadah yang memfasilitasi pergerakan ekonomi Islam di kalangan mahasiswa secara bersama. Wadah tersebut bernama FoSSEI, Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam, yang diharapkan mampu untuk mewujudkan impian menjadikan ekonomi Islam sebagai landasan dalam pola berekonomi dapat terwujud. 
Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) merupakan wujud kebulatan tekad mahasiswa ekonomi Islam se-Indonesia untuk membumikan ajaran Islam dalam bidang ekonomi. Kebulatan tekad itu diwujudkan dalam pemberdayaan dan pengembangan sistem ekonomi Islam dalam tataran teoritis dan praktis. FoSSEI juga berupaya menjalin ukhuwwah Islamiyah dengan lembaga-lembaga kemahasiswaan studi Ekonomi Islam dan lembaga-lembaga sejanis. 

        SEJARAH 
Pada tahun 2000, Universitas Diponegoro (UNDIP) berinisiatif untuk mengundang Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UNIBRAW), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Airlangga (UNAIR) untuk membicarakan jaringan bersama kajian Ekonomi Islam. Dalam pertemuan tersebut, UNDIP diwakili oleh Shidiq Haryono dan Unggul, UNIBRAW diwakilkan oleh Idham Khalid, UNPAD diwakilkan oleh Herlas, UNS oleh Anang dan UGM oleh Nurhasan Hamidi. Pertemuan ini menyepakati bahwa diperlukannya suatu wadah pergerakan ekonomi Islam tingkat mahasiswa di Indonesia. Menindak lanjuti pertemuan pertama, diadakanlah pertemuan kedua di UI, Depok. Pada kesempatan kali ini dihasilkan kesepakatan bentuk dan mekanisme wadah organisasi yang akan dibentuk. 
Pada tanggal 11-13 Mei 2000, diselenggarakan Konggre Kelompok Studi Ekonomi Islam (KoKaSEI) pertama di Universitas Diponegoro, bertempat di Balai Latihan Koperasi (BALATKOP) Semarang. Pertemuan ini dihadiri oleh 70 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. Berdasarkan aspirasi peserta, nama KoKaSEI diganti dengan Musyawarah Nasional Kelompok Studi Ekonomi Islam (Munas KSEI). Hasil Munas disepakati berdirinya wadah bersama dengna nama Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI). Pada Munas KSEI ini juga disepakati dibentuknya Badan Pekerja untuk menyelenggarakan Munas I FoSSEI guna membentuk kelembagaan yang baik. Munas I FoSSEI dilaksanakan pada bulan April tahun 2001, di Ragunan, Jakarta. Bertindak sebagai tuan rumah yaitu IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Munas I ini dihadiri oleh lebih kurang 40 Perguruan Tinggi di Indonesia. Pada Munas I ini, terpilih 5 orang Presidium Nasional yang bertugas menjalankan rekomendasi Munas. Salah satu rekomendasi dari Munas I yaitu menyelenggarakan Temu Ilmiah Nasional I FoSSEI di Universitas Padjajaran. Acara ini berlangsung di Wisma KORPRI, Bandung pada 4-6 Mei 2002. 
Pada 25-27 Juli 2002, diselenggarakan Munas II FoSSEI di Universitas Brawijaya, Malang. Acara ini dihadiri oleh lebih kurang 40 Perguruan Tinggi di Indonesia. 
FoSSEI ditetapkan sebagai wadah silaturrahim dan kajian ilmu-ilmu ekonomi Islam dalam tataran teoritis dan praktis yang berperan aktif dalam melakukan sosialisasi kegiatan pengembangan wacana ekonomi Islam di tingkat nasional dan mengkonsolidasikan serta mensinergiskan kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing lembaga kemahasiswaan studi ekonomi Islam sehingga terjalin sebuah gerak perjuangan yang integral dalam membumikan ajaran agama Islam di bidang ekonomi.

(Sumber: Buku Manajemen KSEI)

0 komentar: