Catatan TEMILNAS 2016
Perhelatan
akbar bernama TEMILNAS akhirnya selesai dengan lancar tanpa hambatan
menghalang. Salah satu agenda besar FoSSEI ini merupakan agenda tahunan dan
rutin dilaksanakan sejak satu tahun berdirinya organisasi tersebut. Temu Ilmiah
Nasional atau disingkat TEMILNAS tahun ini dilaksanakan oleh KSEI FIES
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tepatnya dari tanggal 10 sampai 13 Maret
2016. Berbagai Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) dari Sabang hingga Merauke
berbondong-bondong berkumpul ke Jogja untuk berpartisipasi. Tercatat lebih dari
500 orang terdaftar sebagai peserta TEMILNAS. Sebuah peningkatan yang sangat
signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Diawali
dengan Seminar Internasional yang dihadiri oleh lima pemateri baik dalam dan
luar negeri membuat Aula Sportarium disesaki oleh ratusan orang. Seminar ini
mengangkat tema Modal Sosial dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Pedesaan. Bapak
Arief Mufti, ketua ABSINDO (Asosisasi BMT Indonesia), salah satu pemateri
menyampaikan pentingnya membangun desa. Karena desalah lumbung pangan bagi
masyarakat Indonesia. Beliau juga menekankan pentingnya sebuah “Gerakan Kembali
ke Desa”. Senada dengan beliau, pemateri-pemateri yang lain tidak lupa
memotivasi para peserta untuk menyiapkan diri dalam membangun desa-desa yang
ada di Indonesia. Di akhir acara, FoSSEI menandatangani MoU bersama ABSINDO
untuk mengajak kader-kader FoSSEI bersama-sama membangun desa dalam program
Desa Emas yang diprakarsai ABSINDO tersebut. MoU kedua disepakati FoSSEI dengan
Komunitas BigBOSS, sebuah komunitas bimbingan bisnis online.
Acara-acara
lain yang ada di dalam TEMILNAS kali ini antara lain, Olimpiade Ekonomi Islam, Debate Competition, Simposium, Talkshow
Eksekutif, Talkshow Srikandi, Sarasehan FoSSEI, dan Fieltrip tentunya. Singkat
cerita, setelah proses penyisihan dan semi final, akhirnya terpilihlah para
pemenang dari dua lomba tersebut. Pada olimpiade, KSEI ISEG yang berasal dari
Universitas Padjajaran berhasil menjadi juara 1, disusul oleh KSEI Progres dari
STIE Tazkia sebagai juara 2, dan di peringkat ketiga diduduki oleh KSEI ISEF
STIE SEBI. Sedangkan pada kompetisi debat, peringkat pertama disabet oleh KSEI
IESC Universitas Islam Indonesia, juara 2 KSEI SEF Universitas Gajah Mada, dan
posisi ketiga ditempati oleh KSEI CIOS Universitas Darussalam, Gontor.
Namun
adanya TEMILNAS ini bukanlah ingin menunjukkan KSEI mana yang lebih unggu dari
pada yang lain, tapi sebagai sarana untuk mengukur penyebaran keilmuan pada
KSEI seluruh Indonesia, “Tujuan agenda ini adalah sebagai sarana ukhuwah dan transfer knowledge antar KSEI de Indonesia. Sehingga KSEI yang juara
memiliki amanah untuk membagi ilmunya kepada KSEI yang lain”, begitu sambutan
Presisium Nasional yang diwakili oleh Multazam Zakaria pada pembukaan TEMILNAS
XV ini.
Acara
kemudian ditutup dengan gathering night yang
diadakan di lapangan bintang UMY menghadirkan beberapa penampilan untuk
memeriahkan acara perpisahan ini. Satu persembahan yang membuat merinding para
kader FoSSEI yang hadir adalah menyanyikan Mars FoSSEI secara bersama dipandu
oleh para Koordinator Regional dan Presidium Nasional. Penat yang membeban
seakan sirna, diganti oleh semangat baru dalam pembumian ekonomi Islam.
Salam
ukhuwah kami sampaikan kepada semua pejuang FoSSEI, kobarkan dan sebarkan
semangat yang kalian dapat dari TEMILNAS, agar visi Peradaban yang para pendiri
harapkan dapat terwujud menjadi kenyataan. Teakhir, doa yang semoga tidak pernah
terlupakan, Semoga Allah masih memberi kita rahmat dan nikmat-Nya agar kita
bisa berjumpa di kesempatan selanjutnya.
Ekonom
Rabbani, BISA!!!!
FoSSEI,
KITA!!!!
Kita,
SATU!!!!
FoSSEI
jatim, JOSS!!! ^_^
Assalamualaikum, bisa minta file proposal temilnas XV yang di UMY gak?
ReplyDeletesaya andry dari FoSSEI Reg. SUlSEl